caleg bekasi 2019 - Menjadi calon anggota legislatif (calon legislatif), tentu saja membutuhkan dana beberapa puluh sampai miliaran rupiah untuk membiayai kampanye. Dana itu umumnya dipakai untuk membiayai pencetakan materi kampanye, seperti banner serta brosur, cost transportasi, serta yang lain.
Akan tetapi, calon legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa Iwan Dwi Laksono, menjelaskan baru keluarkan uang Rp 7 juta untuk membiayai kepentingan kampanyenya. "Itu juga, Rp 3 jutanya dari ibu saya, yang menolong cetak kalender. Sebetulnya saya malu menjelaskan perihal ini.
Mungkin, saya calon legislatif termiskin dari yang berada di sini," katanya pada Uji Publik Visi Waktu Depan Calon legislatif Aktivis serta Golongan Muda, Minggu (1/2) di Jakarta. Saat di tanya tentang nilai kekayaannya, Iwan mengakui tidak mempunyai apapun. "Saya kos di daerah Pasar Minggu. Di dalamnya cuma ada TV serta DVD.
Itu juga harga nya hanya Rp 100.000, sebab di jual oleh mahasiswa yang membutuhkan uang," tuturnya. Calon legislatif dari Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) Budiman Sudjatmiko lainnya kembali. Diakuinya sudah menunggak cost sekolah anaknya yang masih tetap duduk di kursi playgroup saat dua bulan. Meskipun tidak menyebutkan angka dengan gamblang, ia menjelaskan memerlukan dana publik seputar Rp 100 juta.
Selain itu, calon legislatif dari Partai Demokrat (PD) Nova Riyanti Yusuf mengakui sudah keluarkan uang seputar Rp 100 juta. "Saya semakin banyak keluarkan uang untuk dialog-dialog. Modal saya sedikit," katanya tiada mengatakan angka tentunya. Lainnya kembali dengan calon legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN) Asep Supriana, yang sudah menggelontorkan dana kampanyenya Rp 75 juta.
Seputar Rp 30 juta salah satunya datang dari tabungannya, sesaat bekasnya hasil urunan keluarga. "Semula saya ingin cicil apartemen bersubsidi. Tetapi tidak jadi," tuturnya. Selain itu calon legislatif dari Partai Persatuan Pembangunan (P3) Ahmad Kamal serta calon legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Rama Pratama pilih bungkam. "Yang terpenting ialah darimana dana itu berasal," tutur Rama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar